Ilmu..

Cara Menulis Daftar Pustaka

             Di bawah ini, adalah contoh-contoh penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi, penelitian dan sebagainya.

1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku.

Pertama: penulisan nama untuk awal dengan menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang
ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan.
Kedua: tahun pembuatan atau penerbitan buku.
Ketiga: judul buku (ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik)). Keempat: tempat diterbitkannya buku. Setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan,
Kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).
Contoh:
Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

2. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama.

Pertama: tulis nama belakang dari penulis yang pertama, setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan. Jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama. Selesai, beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama asli, atau tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama. Sedangkan orang kedua dan ketiga tetap.
Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja. Setelah penulisan nama selesai,
Kedua: tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik).
Ketiga: judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring.
Keempat: penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua ":" ) dan terakhir.
Kelima: nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik).
Contoh:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning. Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.


3. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet.

Pertama: tulis nama.
Kedua: tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik).
Ketiga: tulis judul buku/tulisan lalu beri (tanda titik) lagi.
Keempat: tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, Kelima: tulis tanggal pengambilan data tersebut.
Contoh:
Nana (2005). Penyebab Penggunaan Kata Serapan dalam Rubrik Opini Jawa Pos 2011. Dari http://sinagha.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=
30, 11 April 2012.

4. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari skripsi, makalah dan jurnal ilmiah.

Pertama: tulis nama dengan nama belakang dahulu, setelah itu diberi tanda titik (.). Pemisahan nama depan dan belakang, dipisah oleh koma.
Kedua: tulis tahun terbit.
Ketiga: tulis judul skripsi, makalah, jurnal ilmiah dan sebagainya. Beri tanda (") di awal dan akhir judul.
Keempat: tulis jenis data yang kita ambil. Misal: Skripsi, Makalah, Jurnal Ilmiah. Ditulis dengan italic, atau miring. Untuk menghubungkan dengan langkah keempat, diberi tanda (:).
Kelima: nama lembaga yang menaungi mahasiswa, peneliti tersebut. Misalnya: Universitas Brawijaya, UNNES, dsb. Akhiri dengan titik.
Contoh:
Resvitayani  ,  Arsyi  (2010) “Majas  Sarkasme  Dalam  Penulisan  Komentar  Pada Grup  Facebook  Cicak  Vs  Buaya”.  Skripsi:  Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rimawati, Ita. 2005. “Gaya  Bahasa  Retorik  dalam  Teks  Lagu  Celine  Dion”. Skripsi. UNNES.

5. Penulisan daftar pustaka dari Koran, Majalah dan segala media massa.

Pertama: nama pengarang (bila tercantum)
Kedua: Untuk artikel yang tidak disertai nama pengarang (anonim) maka dicantumkan Judul Artikel dalam tanda kutip, yang diikuti dengan keterangan dalam kurung siku ([]) tentang jenis tulisan seperti berita atau tajuk.
Ketiga: nama surat kabar atau majalah (dengan huruf italic)
keempat: data penerbitan, yakni: nomor, bulan dan tahun, kemudian halaman artikel tersebut dimuat.
Contoh:
Fradana, Toni. “Kebanggaan Menggunakan Bahasa Asing Oleh Remaja." Jawa Pos, 12 Januari 2013, hal 4.
Sanusi,  Bachrawi.  “Ketimpangan  Pertumbuhan  Ekonomi.”  Panji Masyarakat, No. 102, 12 Januari 2013, hal. 1.
“PWI  Berlakukan Aturan  Baru.”  [Berita]. Republika,  No. 346/II, 28  Desember 1994, h. 16.

Catatan (NB):
- Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
- Dalam penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu, harus berurutan atau sesuai dengan alfabet. dimulai dari huruf A-Z
- Penulisan jenis ketiga (3), untuk langkah kelima, terkadang juga menggunakan waktu akses. Misalnya: Akses 11 April 2012 Pukul 12.30 WIB. Namun, kadang selera masig-masing orang berbeda, maksudnya ada yang menghendaki pelengkapan "pukul" akses, ada juga yang tidak.

Sumber:
?: Silakan memberi tahu bila anda mengetahui!
http://nalsenpigi.blogspot.com/2011/05/cara-menulis-daftar-pustaka-dari.html dan  baca juga contoh yang lebih lengkap



Salat
Apakah anda mengikrarkan diri menjadi orang muslim?

Sebuah kewajiban bila anda Islam, mengutamakan sebuah amalan yang disebut "Salat".
(Ingat, dalam bahasa Indonesia, tidak ada penulisan Shalat atau Sholat, melainkan salat. Hehehe. mentang-mentang anak bahasa)
Adapun kamu yang sering (bahkan tanpa celah)meninggalkan salat, harus baca ini:
artikel dari :

15 Hukuman bagi Orang yang meninggalkan Salat
Dalam Salat Sehari-hari kita dituntut untuk melaksanakannya dengan Khusyuk. Jika kita belum bisa melakukannya dengan Khusyuk maka teruslah berusaha, begitu seterusnya hingga kita dapat melaksanakan Salat dengan Sempurna.
Ingatlah akan Hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas Ra. Bahwa Rasulullah SAW., Bersabda:
Garis pemisah antara kaum kafir dengan kaum muslim adalah Salat. Orang yang meninggalkan Salat dalam kondisi badan yang sehat akan mendapatkan hukuman dari Allah, Sebanyak 15 Hukuman, yaitu 6 hukuman di Dunia, 3 saat mati,3 dalam kubur dan 3 saat berjumpa dengan Tuhan.

Hukuman Di Dunia adalah :
-Allah mengangkat keberkahan Usianya
-Allah mengangkat keberkahan Rizkinya
-Tanda-tanda kebaikan hilang dari wajahnya
-Setiap amalnya tidak diterima
-Setiap doanya tidak diterima
-Tidak ada bagian untuknya dalam Islam


Hukuman saat Mati :
-Dia mati dalam keadaan linglung dan Hina
-Dia tidak tahu dalam Agama apa dia meninggal dunia
-Dia juga mati dalam keadaan haus dan lapar
Seandainya seluruh Sungai di Dunia diberikan padanya pun dia tidak akan kenyang.

Hukuman dalam Kubur :
-Gelapnya kubur
-Sempitnya kubur
-Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir

Hukuman saat bertemu Tuhan :
-Dia Berjumpa dengan Allah dalam keadaan Di murkai-Nya
-Allah akan Mengirimkan malaikat yang melungkupkan wajahnya ke Neraka
-Allah siksa dia dalam neraka di Lembah Wail.

Nah. Kalau dipikir-pikir dengan logika dan akal sehat, waktu kita 24 jam dalam sehari, apa ruginya kita meluangkan waktu untuk salat sejenak, meninggalkan urusan dunia dan sejenak 'laporan pada Allah'. Betul tidaaak????
Misalnya dalam satu kali salat, membutuhkan waktu 5 menit(pengalaman). 5 menit 5 kali? 25 menit. Masih ada 24 jam 35 menit untuk kita. Apa rugi menyediakan waktu untuk "pihak" yang telah berjasa besar memberikan kehidupan untuk kita?
Jadi? berniat untuk salat?

referensi tambahan, lihat juga di:
Ceramah Agama


Diunduh semua, ya! :-) Lalu dengarkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan. Sesuai keinginan anda!
:-)